3.4.08

long road to bawean

Dua kali saya datang ke Bawean. Dua kali itu saya terpesona akan keindahan alamnya, juga warganya yang bersahaja. Dua kali itu memberikan dorongan untuk saya bisa mengunjungiya hingga berkali-kali lagi. Pulau kecil yang berada kurang lebih 80 mil ke arah utara Kabupaten Gresik ini memiliki luas 194,11 kilometer persegi. Terbagi atas dua kecamatan, Kecamatan Sangkapura disebelah selatan dan Kecamatan Tambak dibagian utaranya.

Petualangan ke Bawean sudah dimulai bahkan ketika kita baru dalam perjalanan laut dari dermaga Gresik. Selama perjalanan 3 jam dengan kapal cepat perut serasa dikocok oleh guncangan ombak yang sedikit membuat tubuh terhuyung. Ini masih untung. Pada kunjungan saya yang pertama, waktu itu belum ada kapal cepat. Jadi saya harus berusaha menahan mabuk laut dengan berebah di matras-matras tipis hasil rebutan dengan penumpang lain, selama kurang lebih 8 jam!

Namun rasa pening itu seketika terbayar lunas begitu kita mendarat di pelabuhan Sangkapura. Pandangan kita disuguhkan pada barisan bebukitan yang membentuk gradasi, yang semakin dekat semakin nampak menghijau hamparannya. Di balik bukit bukit itu telah bersembunyi keunikan dan keelokan yang siap menghenyakkan rasa kagum kita dengan keindahannya, begitu kita menghampirinya.

Dan marilah memulai petualangan mengeksplorasi pulau ini. Diawali dari Danau Kastoba, yang merupakan salah satu keindahan alam dan tujuan wisata utama di Bawean. Saking populernya danau ini, dianggap belum afdol kalau datang ke Bawean belum mengunjungi danau ini. Berada di Desa Peromahan, danau ini berjarak sekitar 5 kilometer ke arah timur dari pusat Kecamatan Tambak.

Menuju danau, selama perjalanan mata kita disegarkan oleh lebatnya hijau pohon. Udara segar turut pula terhirup. Untuk yang hobi trekking, akan menyukai jalanan menanjak sekitar 30 derajat ini. Yang suka jalan santai pun akan terbuai dengan suasana alami yang ada. Ditengah hijaunya dedaunan dari pohon-pohon raksasa yang telah berusia ratusan tahun, terlihat serta rumah-rumah dibalik bukit seberang yg menggerombol menjadi sebuah perkampungan kecil. Sungguh pemandangan alam yang luar biasa. membuat perjalanan kaki sekitar 30 menitan itu tidak terasa melelahkan. Hingga kita sampai di tanjakan terakhir, dimana kesejukan air telaga yang tenang telah menanti.

Tiba di danau, ada juga pantangan yang tidak boleh dilanggar. Jangan mengambil bebatuan yang ada di sekitar danau, karena diyakini setiap benda ada penunggunya. Ini pula yang menyebabkan warga membiarkan saja pepohonan yang roboh hingga masuk ke perairan di pinggir danau. Namun tidak mengapa, robohan pohon yang sudah menahun dibiarkan itu malah menambah keunikan instalasi alam di danau ini. Keunikan lain yang ada di danau ini adalah warna danau yang sering kali berubah. Dari hijau di musim penghujan, hingga menjadi kuning kemilau seperti berminyak di saat kemarau tiba. Warna airnya juga bisa berubah jadi merah kalau ada wanita yang pada masa haid mandi di danau ini.











(...petualangan mengeksplorasi bawean baru saja di mulai)

9 komentar:

Anonim mengatakan...

aku paling doyan foto b4.jpg, ciamik soro itu!

btw tak kira cuman foto2mu tok sing apik ton, ternyata soal tulisan kamu pun bakat nggombal pisan yoh heheheee...

Rey mengatakan...

apahh??!! 2x ke Bawean??!! aye sekali juga belom bang, kemaren2 eni ade yang ngajakin, ane pengen banget, tapi katenye kalo lagi musim ujan gini, bisa2 kita pergi tapi baliknya bisa sebulan lagi, soalnye kagak ada kapal nyang mau merapat, gitu bang... lha abang kok bisa balik ye??

Eh bang, pegimane ye, aye kan rencane mo gantung ransel aje, tapi masih pengen juga ke Bawean, ke Bukittinggi, ke Babel, wahhh kapan gantung ranselnye ye bang? hiks... enak ye jadi abang, pegi2 dibayarin, aye juga mau tuh.

Eh bang, maap ye aye bikin cerpen disini, jadi maluu... katenye sibuk... :D

Rey mengatakan...

"Warna airnya juga bisa berubah jadi merah kalau ada wanita yang pada masa haid mandi di danau ini."

iihh abang geblek deh...
wakakakakakk :D

Herru Suwandi mengatakan...

iso kemping gak mas? biaya-ne entek piro? seru kayaknya buat kemping

Antown mengatakan...

dari jawa ke bawean kan lumayan lama. nggak boring bos di kapal?

Antown mengatakan...

saya di SMSR angkatan berapa ya? pokoknya lulusnya tahun 2001 gitu :)

yaudah, salam buat arek2. Mereka punya blog juga nggak ya?

thx

Bude Judes mengatakan...

poto sing nisor dewe wapiiiikkeeeeee. jadi pingin kesana

Anonim mengatakan...

anton.... klo ada waktu, mending U tungguin sampai danaunya berwarna merah... pasti asyik tuh... he..he...

Manda La Mendol mengatakan...

perhatian....gara-gara ini ANTON TULISANNYA MENANG JUARA HARAPAN 2. OLEH DISPARTA SURABAYA.... Sajane juara I ya..uapikk tenan.