14.9.07

pintu air jagir



Penjajahan tidak selamanya meninggalkan kenangan buruk. Cobalah sejenak menengok bendungan Dam Jagir. Sejak sah dioperasikan pada masa pemerintahan Belanda sekitar 1920-an, pintu air di atas kali Surabaya ini sudah banyak menyuplai bahan baku air tersaring untuk konsumsi air bersih warga kota. Bendungan ini pula yang mengontrol aliran sungai sedemikian rupa, hingga banjir genangan di kota Surabaya sedikit terkurangi.

Seiring menuanya kota, deretan bedak-bedak kios memanjang di sekitar dam. Dagangan untuk keperluan memancing digelar disini, mulai pancing hingga jaring. Tak jarang kios berfungsi pula sebagai tempat tinggal. Bendungan-pun kembali memenuhi kebutuhan mereka. Mulai mandi, cuci hingga ikan untuk kebutuhan selera makan.







Kini kepada juru pintu air, dam ini dipasrahkan. Bergantian, mereka menjaga pintu air agar terus berfungsi sebagaimana mestinya. Maka beruntunglah kita masih bisa merasakan fungsinya, menikmati kemegahan bangunannya, sebagai pusaka bersejarah yang patut dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.



3 komentar:

Ekki Kaharudin mengatakan...

sing njupuk banyu iku keren tenan

Anonim mengatakan...

ton, ngerti pemakaman tentara jerman di sby? onok gak? nang endi?

Boby Noviarto Pribadi mengatakan...

asyik Ton, mungkin lebih asyik lagi kalo ada portrait penjaga pintu airnya.

Nice picture. Salam