18.7.07

ketika waktu terhenti di sini

Penugasan meliput Jembatan Merah kali ini saya gunakan sekalian bersenang-senang untuk berburu pusaka. Istilah Berburu Pusaka pernah dipakai oleh majalah mossaik untuk menamakan sebuah even hunting foto bareng dengan objek ‘heritage kota lama’. Tidak hanya untuk berburu foto, dalam even tersebut kita juga diajak bersensasi seolah berada dijaman ketika gedung-gedung belum lagi kuno dan menjadi peninggalan bersejarah.


Ternyata mengasyikkan menjelajah kawasan Jembatan Merah, sebuah kawasan yang seolah tak peduli dengan jamahan modernitas sekitarnya. Saya langsung teringat bait-bait awal dari lagu Gesang. ”Jembatan Merah sungguh indah, berpagar gedung megah....”


Gesang pasti sangat memahami kondisi kawasan itu ketika lagu ini tercipta. Dan sisa-sisa gedung megah yang dulu memagari Jembatan Merah, kini masih berdiri indah. Seolah menggiring imajinasi kita untuk turut merasakan masa-masa ketika dulu jembatan ini menjadi saksi tewasnya Mallaby


Ini hanya sebagian hasil perburuan saya. Jika ingin merasakan berada pada masa ketika Surabaya dijajah VOC, jelajahilah sendiri dan rasakan sensasinya. Berburu pusaka-lah. Karena disini waktu seolah terhenti.




10 komentar:

Anonim mengatakan...

weh romatis jugak ternyata. Tak salah jika aku memilihmu Ton...

Anonim mengatakan...

wetset... dahsyat iki.

padahal beberapa hari yg lalu aku juga mampir situ lho, belajar jepret2 beberapa gambar. tapi nggak tak publish ah, isin. ntik ae mau jepret2 lagi yg bagus, nyonto angle jepretanmu :)

Unknown mengatakan...

fotonya masih "berjarak" kurang ikonik....motret terus bos?!!!

Anonim mengatakan...

Pulang ke kotamu.......
masih seperti dulu..he..he..

Manda La Mendol mengatakan...

Kalau pakai hitam putih, kok kelihatan bersih ya jembatan merah. Padahal aslinya..kotor bau lageeeee mana tahan

Boby Noviarto Pribadi mengatakan...

sorry kang, numpang ide. Mungkin klo tetep berwarna bisa lebih "keliatan". Maksudnya lebih keliatan sebuah kompleks ato bangunan kuno di tengah peradaban modern.

an kusnanto mengatakan...

suwun bob
idemu emang mantep. wes takakoni awakmu pancen oye
tp iku di gawe maen2 yg berikutnya aja
maen2 yg sekarang aku cuma pengen nonjolin konsep berburu pusaka
yg seolah2 kita bisa menghentikan waktu jika melakukannya, hehehe
makane foto2nya jg tak bikin bw biar kesan waktu terhenti disini iku rodok lumayan masuk. ngono bos..

pyuriko mengatakan...

Melihat ini, seperti dibawa kembali ke beberapa tahun...

Acchhh, mengisahkan sejarah tersendiri...

Anonim mengatakan...

iya ton, knp kau pake item putih semua? mending pake warna biasa aja ton, lbh natural (biasanya gue ni yg disindir2 kyk gini ama bpknya ariij, hehe mdh2an dia gak baca) :D

Disini juga ada, kawasan kota tua, gue kalo maen kesitu bawaannya mules, terlalu excited liat bangunan2 tua. Dan 2 mg lalu baru mampir jembatan gantung, and I just don't know what to do with the bridge, bingung motretnya.

Anonim mengatakan...

eh iya lupa bilang, lo suka motret miring2 Nton? sama dong... hihihi ada temennya :D