26.10.09
bukan pengantin baru
Tepuk tangan dan sorai gembira menggema di Makam Rangkah, mengikuti teriakan “sah !!!” dari Pak Modin. Tamu undagan yang sedari tadi menyimak, turut pula bersorak antusias. Sesaat tadi baru saja terucap ijab kabul dari Marsam untuk menikahi Masirah. Ada yang tidak biasa dalam akad nikah ini: mempelai pria berusia 92 tahun, dan 80 tahun untuk pasangannya.
Minggu siang itu ada hajatan besar. Dalam suasana sederhana, digelar nikah massal. Bersama Marsam-Masirah, turut pula 20 pasangan yang semuanya adalah warga penghuni Makam Rangkah. Banyak diantra pasangan itu yang telah memiliki anak. Mereka sebenarnya sudah lama menikah sirri.
Kini, satu persatu mereka kembali mengucapkan ijab-kabul. Mengikuti panduan Pak Modin, dengan terbata-bata berikrar untuk mendapatkah pengakuan sah di hadapan hukum. Demi selembar akta nikah resmi dari pemerintah.
digelar di pekarangan, diharapkan semua ‘warga’ makam rangkah turut merestui
warga dengan sabar menyaksikan satu-persatu pasangan mengucap ijab-kabul
tamu undangan menikmati hidangan di lokasi pesta
mempelai lelaki kembali mengucap ijab kabul mengikuti panduan dari pak modin
mas kawin sebagai syarat syahnya nikah berupa alat sholat + uang tunai Rp. 100.000
usai mengucap ijab-kabul, pasangan tertua dalam nikah massal ini dituntun utuk turun dari kuade
Marsam (92) dan Masirah (80) di rumah petak tempat tinggal mereka
setelah menikah sirri pada 1953, baru sekarang pasangan ini memiliki akte nikah resmi dari pemerintah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
wah, cerita yg luar biasa! foto2mu tambah top ae ton. kapan2 aku dijak hunting maneh yo :)
btw hari minggu besok tgl 1 november aku atene hunting nang meduro ambek konco2. melok tah? konco2 pingin moto mercusuar sembilangan iku lho. be'e awakmu pingin mlaku2 maneh. (boleh ngajak bojo lho)
Fufufu... Top Markotop... :D
menarik mi jln2 ke mdr.
sayange tgl sgitu onok acara...
sapa ae sing brangkat?
angel moto lewat kamera orang lain iku paling okeeee.
btw, iku mantene untung isuk. ngak isok mbayangno lek bengi...wuih endi pocong endi mantene...
Posting Komentar