14.8.09

Mencicipi Surga Petualang Rasa



Katanya, Indonesia ini surga makanan, saking kayanya jenis makanan dengan cita rasa yg berbeda di tiap daerahnya. Dan alangkah berdosanya kalau kita tidak turut menjaga warisan pusaka kuliner itu. Untungnya, posisi saya yang sebagai perewangan dari si jago makan, sering diajak menjelajah rasa. Jadi paling tidak saya sedikit urun rembug dalam pelestarian kuliner nusantara, walaupun tahapannya masih di level penikmat saja.

Dan dalam rangka menjaga tradisi warisan kuliner ini pula, tiap tahun kecap bango mengadakan festival jajanan bango (FJB). Tahun ini adalah tahun ke empat FJB di Surabaya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, juara-juara rasa yang sudah melegenda dipertemukan di satu tempat. Seolah membuatkan surga kecil untuk para petualang rasa yang tetap setia dengan citarasa nusantara.

FJB menghadirkan warung-warung yang telah menjadi favorit warga kota di Surabaya. Semuanya pilihan. Dari yang menggunakan bahan baku pilihan, cara memasak yang otentik, atau yang penyajiannya tradisional. Semua disajikan dengan sepenuh hati, menghasilkan kelezatan istimewa. Ada pula duta rasa dari luar Surabaya. Bandung mengirimkan kupat tahu gempol, Tegal dengan nasi lengko, Semarang memberikan mandatnya kepada Tahu bakso. Sementara dari Jogja ada brongkos daging, timlo dari Solo, sate pejompongan dari Jakarta, serta utusan dari Medan diwakili oleh tahu goreng sei putih. Jadi para petualang bisa menjelajah rasa tanpa harus jauh-jauh ke tempat asalnya. Kurang apa? Benar-benar nikmat bukan?

Yang belum sempat datang dan mencicipi, boleh iri sambil menunggu surga itu kembali. Karena dari bango sudah menyanggupi, untuk tahun depan datang lagi. Dan saya yang beruntung turut mencicipi, lebih lengkap rasanya kalau membagi kisahnya disini. Selamat menikmati... Dengan sepenuh hati...


Surya Saputra yang menjadi pemandu dalam acara ini, dengan sepenuh hati melayani penjelajah rasa yang tak ingin ketinggalan mengabadikan moment membahagiakan bertemu idola.



satu hal baru yang ditawarkan dalam festival jajanan bango tahun ini: ada rujak bango yang dibagikan gratis. penjelajah rasa pun antusias ambil posisi mengantri begitu panitia menyilahkan. dan tak butuh banyak kata, 2000 porsi langsung ludes tanpa menunggu waktu lama.



kecap bango mengenalkan jajanan sederhana yang semua orang juga bisa membuat, dengan rasa tetap mantap. rujak bango: berupa irisan buah-buah segar, dicocol ke kecap bango yang telah dicampur cabe pedas. nampak seorang penjelajah rasa keasikan menikmati sendiri rujak bango.



dengan sepenuh hati, penjaga stand nasi bok malang memasukkan kecap bango kedalam botol isi ulang, lalu siap melayani hasrat para petualang rasa.



es dawet dan sate telur puyuh cukup pantas untuk menjadi menu pembuka, sambil berkeliling memburu makanan yang lebih berat.



paduan bahan sempurna dan teknik memasak dengan sepenuh hati, menghasilkan cita rasa yang sempurna. tetap tersenyum tulus di depan petualang rasa yang mengajak berfoto juga bagian dari pelayanan sepenuh hati.



surabaya gudangnya nasi bebek. tapi kalau sate bebek, tergolong baru di kota ini. tak heran stand sate dan tongseng bebek tiktok dari sidoarjo dikerubuti petualang rasa yang penasaran ingin mencoba.



festival ini memang untuk semua anggota keluarga. tua muda pria wanita semua diundang untuk ambil bagian dalam melestarikan warisan kuliner nusantara. seorang anak dalam pangkuan bapaknya ingin turut mencicipi jajanan yang dipesan bapaknya.



duta bango tahun ini antara lain dari tegal dan bandung. sama-sama berbahan dasar dari tahu. bedanya, kupat tahu gempol (bawah) menggunakan campuran kacang dalam bumbunya sepeti bumbu siomay, sementara nasi lengko dari tegal (atas) terasa segar dengan irisan daun seledri. sama-sama enak dan patut dicoba.



benar-benar hari yang sibuk. sementara bapak sibuk dengan urusannya. si kecil tak mau ketinggalan bagian, sibuk dengan urusan menghabiskan es krim bagiannya.



semua sudah puas. hidangan yg dihasilkan dengan sepenuh hati, akan terasa lebih nikmat disantap. sekarang waktunya bersih-bersih. dan harus sepenuh hati pula, untuk lingkungan kita lebih bersih.

4 komentar:

Manda La Mendol mengatakan...

aku suka fotonya Suryaaaaaaaaa....
cewek-cewek sebelahnya kelihatan genit banget.heheheh

fahmi! mengatakan...

sakjane surya saputra iku mirip aku kok, cuman rodok lemu ae sitik. ambek bedo nasib adoh, wekekekekkk :D

Raden Mas Angki Bukaningrat mengatakan...

eh aku juga mirip surya pisan e
*sisiran*

Kang Eko mengatakan...

salam kenal mas, liputan ini ndak sengaja juga aku postong di sini

http://ekomagelang.blogspot.com/2009/08/festival-jajan-bangomania-di-surabaya.html